Makrab 2011 TANAH URUG









Inilah yang membuat kami mengenal satu sama lain, ini yg membuat kami menyatu, Masuk bersama keluarpun juga Harus bersama,.. Salam Arsitektur UG 2011



Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal
Category: 0 komentar

Belajar dan belajar Arsitektur



Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal
Category: 0 komentar

Hasil di semester 2

Gazebo 
 Sketchup + Vray + PS
Lorong Hotel
Sketchup + Vray + PS



Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal
Category: 0 komentar

Estetika Bentuk Ruang dalam Ruang

Tema : Kekokohan
Ide dasar : Struktur Beton
Ide Bentuk : Kubus
Irama : Statis










Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal
Category: 0 komentar

OH BAYI BAYIKU


Bu Mina sedang hamil tua, ia sedang berjalan tertatih tatih disebuah jalan, seraya
selalu terbebani oleh kandungannya yang sudah besar, kemanapun ia melangkahkan
kakinya, ia dibebani oleh kandungannya, dijalan, dirumah, berdiri, duduk bahkan
tidurpun ia selalu terganggu oleh perutnya, hanya satu harapan yang selalu
menghiburnya siang dan malam, "aku akan mendapatkan seorang anak yang akan
menjadi kebanggaanku kelak", tak ada seorang ibu yang tidak bercita-cita seperti ini,
iapun terus bersabar menahan segala penderitaan yang menimpanya, hingga saatsaat
melahirkanpun tiba.
Malam itu hujan turun dengan derasnya, Bu Mina merasakan bahwa kandungannya
akan segera lahir, suaminya, Imron berlari dikegelapan malam mencari bidan yang
rumahnya agak jauh dan harus ditempuh dengan berjalan kaki, tiada yang
mendorongnya untuk berlari di derasnya hujan selain keselamatan bayinya, kalau ia
harus melewati lautan apipun akan ditempuhnya asalkan bayinya selamat, iapun
sampai dirumah bidan yang sudah terlelap tidur, ia memaksa bidan untuk mau
menolong istrinya, ia rela mengorbankan semua hartanya asalkan bidan mau
menolongnya.
Bidan itu dengan enggan mengikuti Imron kerumahnya, ia melayani bidan itu lebih dari
pelayanan seorang ajudan terhadap rajanya, ia memayungi bidan seakan-akan jangan
sampai setetespun air hujan membasahi tubuh sang bidan, dengan penuh cemas
kalau-kalau sang bidan berubah pikiran untuk membatalkan niatnya, dibiarkannya
tubuh yang basah kuyup oleh derasnya hujan, mungkin apabila air hujan itu berupa
batu sekalipun ia tak akan memperdulikannya.
Ketika mereka tiba ditujuan, bidanpun menyiapkan segala sesuatunya sementara Bu
Mina sudah menjerit jerit menahan sakit. Waktupun berjalan dengan lambatnya, sang
suami bercucuran keringat dingin menunggu keadaan yang sangat kritis, terlintas
dalam pikirannya betapa indahnya kalau kepedihan sang istri dipindahkan kepadanya.
Tak lama terdengarlah tangis seorang bayi yang melengking memecah kesunyian
malam yang baru saja reda dari hujan lebat, tak lama bidanpun keluar memeluk
sesosok bayi mungil yang masih merah, sementara sang ibu masih tak sadarkan diri,
Imron menangis sambil memeluk bayi mungilnya, iapun menghadapkan dirinya
kekiblat, lalu mendekatkan mulutnya ketelinga sang bayi, "Allahu Akbar.. Allahu
Akbar, Allahu Akbar.. Allahu Akbar.., Asyhadu An Laa Ilaaha Illallah.., Asyhadu
an Laa Ilaaha Illallah.., Asyhadu anna Muhammadurrasulullah..", ia mengadzankan
bayinya sambil bercucuran airmata kegembiraan.
Bayi mungil itu terus diasuh oleh ibunya tanpa mengenal waktu, sang ibu mengatur
segala-galanya demi kesehatan bayinya, mengatur kapan waktu bayi itu dimandikan,
dengan air yang tak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, mengatur waktu agar
bayi itu terkena matahari dipagi hari, memakaikan pakaiannya, membersihkan
tubuhnya, membedakinya, dan segala-galanya lebih dari perhatiannya pada dirinya
sendiri, dengan penuh kasih sayang. Sepasang suami istri itu terus mengayomi anak

mereka tanpa mengenal bosan, seringkali sang bayi mengganggu tidur mereka, tapi itu
semua tidak mengurangi kasih sayang mereka, Mereka menuntunnya berbicara,
mengenal nama-nama benda, menuntunnya berjalan, dan mengajarinya semua
perilaku kehidupan,
Sang ibu sudah kehilangan waktu untuk merias dirinya, sang ayahpun lupa waktu
dalam bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan bayinya. Anak merekapun tumbuh
semakin besar, tidaklah sang ayah pergi meninggalkan rumah terkecuali terbayang
canda anaknya dirumah, Waktupun berjalan dengan singkatnya.
Seorang lelaki tua terbaring disebuah ranjang, ia tersengal sengal menahan detik-detik
sakratulmaut, disampingnya duduklah seorang pemuda berambut gondrong dengan
perawakan kusam tanpa cahaya keimanan, pemuda itu tak tahu harus berbuat apa
atas ayahnya yang sudah di pintu kematiannya, lelaki tua itu hanya memandangi
anaknya tanpa mampu berucap apa-apa, pikirannya melayang beberapa puluh tahun
yang silam, saat ia berlari-lari ditengah derasnya hujan dikegelapan malam, ia teringat
ketika ia berteriak-teriak mengucapkan salam dirumah sang bidan sambil berharap
sang bidan mau membantunya, ia teringat pada saat ia mencucurkan airmata
kegembiraan dengan memeluk bayi mungilnya, ia teringat tatkala ia mendekap bayi
mungilnya, lalu mengadzankan sikecil, lalu menidurkan bayinya dengan senandung
kasih sayang.
Kini bayi mungil itu berubah menjadi pemuda gondrong berwajah kusam dan gelap dari
cahaya hidayah seakan akan ia ingin berkata.., "Tak kusangka… tak kusangka.., bayi
mungilku yang dulu kuadzankan dan kutimang akan seperti ini..., aku tidak
mengharapkan apa-apa darimu nak.., tapi bantulah ayah yang kini sedang dipintu
kematian", betapa hancur dan pilunya sang ayah yang harus menerima kepahitan
hidup yang paling pedih.., menemui kematian dengan meninggalkan anak yang tidak
mengenal keimanan, elaki tua itupun menemui kematiannya dengan menyedihkan,
dengan seribu kekecewaan yang terus akan menemaninya dikuburnya.
Pagi hari itu seorang ibu setengah baya sedang duduk diberanda rumahnya
memandangi kedatangan seorang pemuda berbaju putih dengan sarung dan peci yang
masih dibasahi air wudhu sambil membawakan terompah ibunya dan menaruhnya
dikaki sang ibu, seraya mencium tangan ibunya dan berkata "saya ngaji dulu bu" lalu
berlari terburu-buru dan hilang dikegelapan malam, tangan sang ibu masih dibasahi
bekas air wudhu anaknya, ibu itu memandangi kepergian anaknya sambil termenung,
Segala puji bagimu wahai Allah, aku ridho terhadap anakku, limpahkan kasih sayang
Mu atasnya.., tanpa terasa ibu itu mencucurkan airmata kegembiraan melihat keadaan
anaknya..,
Maka turunlah limpahan rahmat dari Yang Maha Agung terhadap pemuda itu, terhadap
ibunya dan ayahnya, mereka terus dinaungi kasih sayang Nya hingga mereka satu
persatu dipanggil ke hadapan Nya.
Termasuk sosok anak yang manakah dirimu wahai pembaca....?
Bu Mina sedang hamil tua, ia sedang berjalan tertatih tatih disebuah jalan, seraya
selalu terbebani oleh kandungannya yang sudah besar, kemanapun ia melangkahkan
kakinya, ia dibebani oleh kandungannya, dijalan, dirumah, berdiri, duduk bahkan
tidurpun ia selalu terganggu oleh perutnya, hanya satu harapan yang selalu
menghiburnya siang dan malam, "aku akan mendapatkan seorang anak yang akan
menjadi kebanggaanku kelak", tak ada seorang ibu yang tidak bercita-cita seperti ini,
iapun terus bersabar menahan segala penderitaan yang menimpanya, hingga saatsaat
melahirkanpun tiba.
Malam itu hujan turun dengan derasnya, Bu Mina merasakan bahwa kandungannya
akan segera lahir, suaminya, Imron berlari dikegelapan malam mencari bidan yang
rumahnya agak jauh dan harus ditempuh dengan berjalan kaki, tiada yang
mendorongnya untuk berlari di derasnya hujan selain keselamatan bayinya, kalau ia
harus melewati lautan apipun akan ditempuhnya asalkan bayinya selamat, iapun
sampai dirumah bidan yang sudah terlelap tidur, ia memaksa bidan untuk mau
menolong istrinya, ia rela mengorbankan semua hartanya asalkan bidan mau
menolongnya.
Bidan itu dengan enggan mengikuti Imron kerumahnya, ia melayani bidan itu lebih dari
pelayanan seorang ajudan terhadap rajanya, ia memayungi bidan seakan-akan jangan
sampai setetespun air hujan membasahi tubuh sang bidan, dengan penuh cemas
kalau-kalau sang bidan berubah pikiran untuk membatalkan niatnya, dibiarkannya
tubuh yang basah kuyup oleh derasnya hujan, mungkin apabila air hujan itu berupa
batu sekalipun ia tak akan memperdulikannya.
Ketika mereka tiba ditujuan, bidanpun menyiapkan segala sesuatunya sementara Bu
Mina sudah menjerit jerit menahan sakit. Waktupun berjalan dengan lambatnya, sang
suami bercucuran keringat dingin menunggu keadaan yang sangat kritis, terlintas
dalam pikirannya betapa indahnya kalau kepedihan sang istri dipindahkan kepadanya.
Tak lama terdengarlah tangis seorang bayi yang melengking memecah kesunyian
malam yang baru saja reda dari hujan lebat, tak lama bidanpun keluar memeluk
sesosok bayi mungil yang masih merah, sementara sang ibu masih tak sadarkan diri,
Imron menangis sambil memeluk bayi mungilnya, iapun menghadapkan dirinya
kekiblat, lalu mendekatkan mulutnya ketelinga sang bayi, "Allahu Akbar.. Allahu
Akbar, Allahu Akbar.. Allahu Akbar.., Asyhadu An Laa Ilaaha Illallah.., Asyhadu
an Laa Ilaaha Illallah.., Asyhadu anna Muhammadurrasulullah..", ia mengadzankan
bayinya sambil bercucuran airmata kegembiraan.
Bayi mungil itu terus diasuh oleh ibunya tanpa mengenal waktu, sang ibu mengatur
segala-galanya demi kesehatan bayinya, mengatur kapan waktu bayi itu dimandikan,
dengan air yang tak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, mengatur waktu agar
bayi itu terkena matahari dipagi hari, memakaikan pakaiannya, membersihkan
tubuhnya, membedakinya, dan segala-galanya lebih dari perhatiannya pada dirinya
sendiri, dengan penuh kasih sayang. Sepasang suami istri itu terus mengayomi anak

mereka tanpa mengenal bosan, seringkali sang bayi mengganggu tidur mereka, tapi itu
semua tidak mengurangi kasih sayang mereka, Mereka menuntunnya berbicara,
mengenal nama-nama benda, menuntunnya berjalan, dan mengajarinya semua
perilaku kehidupan,
Sang ibu sudah kehilangan waktu untuk merias dirinya, sang ayahpun lupa waktu
dalam bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan bayinya. Anak merekapun tumbuh
semakin besar, tidaklah sang ayah pergi meninggalkan rumah terkecuali terbayang
canda anaknya dirumah, Waktupun berjalan dengan singkatnya.
Seorang lelaki tua terbaring disebuah ranjang, ia tersengal sengal menahan detik-detik
sakratulmaut, disampingnya duduklah seorang pemuda berambut gondrong dengan
perawakan kusam tanpa cahaya keimanan, pemuda itu tak tahu harus berbuat apa
atas ayahnya yang sudah di pintu kematiannya, lelaki tua itu hanya memandangi
anaknya tanpa mampu berucap apa-apa, pikirannya melayang beberapa puluh tahun
yang silam, saat ia berlari-lari ditengah derasnya hujan dikegelapan malam, ia teringat
ketika ia berteriak-teriak mengucapkan salam dirumah sang bidan sambil berharap
sang bidan mau membantunya, ia teringat pada saat ia mencucurkan airmata
kegembiraan dengan memeluk bayi mungilnya, ia teringat tatkala ia mendekap bayi
mungilnya, lalu mengadzankan sikecil, lalu menidurkan bayinya dengan senandung
kasih sayang.
Kini bayi mungil itu berubah menjadi pemuda gondrong berwajah kusam dan gelap dari
cahaya hidayah seakan akan ia ingin berkata.., "Tak kusangka… tak kusangka.., bayi
mungilku yang dulu kuadzankan dan kutimang akan seperti ini..., aku tidak
mengharapkan apa-apa darimu nak.., tapi bantulah ayah yang kini sedang dipintu
kematian", betapa hancur dan pilunya sang ayah yang harus menerima kepahitan
hidup yang paling pedih.., menemui kematian dengan meninggalkan anak yang tidak
mengenal keimanan, elaki tua itupun menemui kematiannya dengan menyedihkan,
dengan seribu kekecewaan yang terus akan menemaninya dikuburnya.
Pagi hari itu seorang ibu setengah baya sedang duduk diberanda rumahnya
memandangi kedatangan seorang pemuda berbaju putih dengan sarung dan peci yang
masih dibasahi air wudhu sambil membawakan terompah ibunya dan menaruhnya
dikaki sang ibu, seraya mencium tangan ibunya dan berkata "saya ngaji dulu bu" lalu
berlari terburu-buru dan hilang dikegelapan malam, tangan sang ibu masih dibasahi
bekas air wudhu anaknya, ibu itu memandangi kepergian anaknya sambil termenung,
Segala puji bagimu wahai Allah, aku ridho terhadap anakku, limpahkan kasih sayang
Mu atasnya.., tanpa terasa ibu itu mencucurkan airmata kegembiraan melihat keadaan
anaknya..,
Maka turunlah limpahan rahmat dari Yang Maha Agung terhadap pemuda itu, terhadap
ibunya dan ayahnya, mereka terus dinaungi kasih sayang Nya hingga mereka satu
persatu dipanggil ke hadapan Nya.
Termasuk sosok anak yang manakah dirimu wahai pembaca....?



Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal
Category: 0 komentar

Nasi Kebuli


Bagi warga Betawi, hari lahir (maulid) Nabi Muhammad SAW bukan hanya dirayakan pada Rabiul Awwal, bulan kelahiran Kanjeng Nabi. Di masjid-masjid tradisional, orang merayakannya sampai dua atau tiga bulan sesudahnya. Bahkan saat khitanan dan pernikahan, kitab maulid selalu dibacakan.
Nasi kebuli merupakan menu yang selalu dihidangkan pada peringatan maulid Nabi, terutama di kalangan keturunan Arab. Hidangan nasi kebuli dianggap kurang afdol tanpa daging kambing. Entah berapa puluh ribu ekor kambing dipotong untuk hidangan nasi kebuli. Daging kambing dijadikan kari, gulai, semur dan masakan lainnya.
Habib Umar bin Hud Alatas, saat peringatan maulid Nabi di kediamannya, Cipayung, Bogor, telah memotong 1.500 ekor kambing dan menanak tidak kurang dari 10 ton beras. Jumlah sebanyak itu mungkin bisa masuk Rekor Museum Indonesia (Muri).
Tidak heran, saat Habib Umar masih hidup, acara maulidnya bisa menyedot puluhan ribu jamaah, termasuk para tamu yang datang dari Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.
Begitu juga saat perayaan Maulid nabi di kediaman Habib Muhsin bin Ali Al- Attas kko ( depok ) 16 Mei 2009, nasi kebuli di siapkan dengan banyaknya.
Pada awal tahun 1960-an, ketika Habib Umar dan keluarganya kembali dari tanah suci, terjadi konfrontasi antara RI dan Malaysia. Kala itu mereka tengah berada di Singapura, yang masih bergabung dengan Malaysia. Selama lima tahun di Singapura dan Malaysia, Habib Umar dengan ajaran-ajarannya dapat memikat umat Islam di sana.
Setelah konfrontasi berakhir (akhir 1965), Habib Umar kembali ke Jakarta. Ratusan muridnya selalu datang ketika ia menyelenggarakan acara peringatan maulid Nabi. PM Tun Razak dan PM Mahathir Muhammad bila ke Jakarta selalu mampir ke kediaman Habib Umar, saat tinggal di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Acara maulid Nabi yang juga dihadiri puluhan ribu jamaah juga terjadi di Majelis Taklim Habib Ali, Kwitang, Jakarta Pusat. Tahun ini, acara maulid Nabi yang berlangsung hari Kamis bulan Rabiul Awal, telah berusia 92 tahun.
Selama masih hidup, Habib Ali Alhabsyi (wafat pada 1968 dalam usia 102 tahun) telah menyelenggarakan acara maulid Nabi di Kwitang selama 51 tahun tanpa henti. Sedangkan putranya, Habib Muhammad, telah 26 kali mengadakan acara maulid Nabi. Tahun ini, untuk yang ke-15 kalinya, acara maulid Nabi di Kwitang dipimpin oleh Habib Abdurahman, cucu Habib Ali.
Sejak 92 tahun lalu, hidangan maulid Nabi di Kwitang tidak pernah berubah: nasi kebuli. Jauh sebelum itu, hidangan maulid Nabi dan hidangan perkawinan serta pernikahan di kalangan masyarakat keturunan Arab hampir tidak pernah berubah — selalu ada nasi kebuli.
Tapi, apakah benar nasi kebuli berasal dari Hadramaut, tempat hampir segenap warga keturunan Arab di Indonesia, Malaysia dan Singapura, berasal. Mengingat makanan pokok masyarakat Arab sendiri, baik di Hadramaut maupun negara Arab lainnya, adalah roti dan gandum.
Ceritanya, pada awal kedatangan mereka dari Hadramaut lebih dulu mampir dan bahkan banyak yang tinggal bertahun-tahun di Gujarat, India. Saat itu, Timur Tengah seperti juga India, berada di bawah jajahan Inggris, sedangkan Indonesia berada di bawah kekuasaan Belanda.
Jadi tidak ada masalah dengan paspor. Di Gujarat, sambil berdagang dan menyebarkan agama, mereka tertarik pada masakan India yang banyak bumbunya. Generasi berikutnya yang datang dari Gujarat ke Nusantara juga meneruskan kebiasaan kakek mereka di India membuat nasi yang diberi bumbu-bumbu.
Habib Abdurahman, pimpinan majelis taklim Habib Ali Kwitang, membenarkan bahwa pembuatan nasi kebuli diramu dengan bumbu-bumbu. Dia sudah belasan tahun menangani sendiri pembuatannya. Bumbu-bumbunya adalah ketumbar jintan, kapulangi, bawang bombay dan minyak samin yang 99,9 persen berupa mentega susu.
Sekarang ini banyak dijual bumbu nasi kebuli yang sudah siap pakai. Tapi, menurut Habib Abdurahman, perlu keahlian dalam meramunya. Tidak heran kalau banyak yang menyatakan bahwa nasi kebuli Kwitang paling enak rasanya. Berasnya produksi Amerika, Thailand atau India.
Tahun ilalu, majelis taklim Kwitang, untuk keperluan acara maulid Nabi pada 3 April 2008, akan memotong paling sedikit 200 ekor kambing, dengan harga rata-rata antara Rp 450 ribu hingga Rp 500 ribu per ekor. ”Alhamdulillah, banyak kawan-kawan yang membantu, sekalipun saya tidak minta sumbangan,” ujar Habib Abdurrahman.
Kegiatan maulid dimulai dengan ziarah ke makam Habib Ali di samping Masjid Kwitang. Hari Kamis sore berlangsung maulid hingga magrib, dilanjutkan makan nasi kebuli. Malamnya diadakan hiburan gambus, yang juga telah menjadi tradisi sejak Habib Ali masih hidup.
Bukan hanya kebulinya yang dibanggakan oleh Habib Abdurahman, tapi kharisa buatannya juga sangat dikenal masyarakat. Kharisa — yang terbuat dari daging kambing sebanyak 5 sampai 7 ekor dimasak sejak malam hingga pukul 04.00 pagi — hingga menjadi seperti bubur.
Kemudian daging kambing yang sudah membubur itu dicampur dengan gandum (haverut). Juga setelah diberi bumbu. Setelah berbentuk hidangan bundar seperti kue lapis, di tengahnya diberi diberi lubang untuk minyak samin. Saat akan disantap terlebih dulu dicocol ke minyak samin.
Makanan tersebut dihidangkan saat sarapan pagi hari Jumat setelah sekitar 200 sampai 300 tamu menginap untuk menyaksikan gambus dan ber-zalim. ”Ayah saya menamakan makanan daging kambing yang telah menjadi bubur itu sebagai makanan sayang istri, karena dapat menambah vitalitas yang tinggi hingga bisa menyenangkan istri,” kata Habib Abdurahman sambil tertawa.
Tidak takut kolestrol dan darah tinggi? ”Orang yang hadir ke acara maulid Nabi banyak yang yakin makan nasi kebuli membawa berkah. Untuk menetralisirnya, tiap hidangan untuk 5 atau 6 orang, dilengkapi asinan yang terdiri dari tomat, nanas dan ketimun,” kata Habib.
Meskipun awalnya berasal dari India, nasi kebuli kini sangat digemari. Terbukti dari banyaknya rumah makan yang menghidangkannya. Di Condet, Jakarta Timur, tidak kurang ada empat rumah makan yang menyediakan nasi kebuli, seperti Abu Salim, Puas, Mukalla dan Musawa.



Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal
Category: 0 komentar

Garis Hubung ESTETIKA BENTUK 2

 Gambar keseluruhan
 Tampak Depan

 Bagian Atas 1
 Bagian Tengah 2
Bagian Bawah 3

Tema : Ketajaman
Ide dasar : Suriken
Ide Bentuk : Kubus
Warna : Bergradasi



Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal
Category: 0 komentar

RENCANA GERBANG PANTAI PLABUHAH RATU




Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal
Category: 0 komentar

Hasil pembelajaran slama 1 semester

Rencana Koridor Hotel 1
Rencana Koridor 2



Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal
Category: 0 komentar

Hasil pembelajaran slama 1 semester

Tema Keseimbangan




Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal
Category: 0 komentar

Tugas Besar Estetika Bentuk





Tugu cijantung tampak 1
Tugu cijantung tampak 2



Tugu cijantung tampak 3



Tugu cijantung tampak 4



Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal
Category: 0 komentar

Munajad Dalam Kegelapan

Ketika sanubariku keruh dan terbenam dalam gelapnya kesulitan dan kesempitan,
sanubariku meraung menahan sakitnya benturan benturan permasalahan yang
bagaikan hujan lebat terus mendera tubuhku, aku berusaha menghindar dan
menyelamatkan diri, namun hantaman hantaman kesulitan tindih menindih membuatku
roboh tak berdaya, panca inderaku gelap tak memiliki rasa, mataku terbuka dan
seluruh pemandangan berubah menjadi selubung pekat yang mengerikan, telingaku
mendengar suara suara namun mendadak bagaikan dihambat dengan ketulian yang
kelam, alam pemikiranku lumpuh, kedua telapak tangan dan jari jariku bergetar, hatiku
bagai hangus terbakar oleh gemuruh lahar kerisauan..
Apa yang bisa kuperbuat..?, aku tidak tahu, semua jalan keluar yang kutempuh tertutup
rapat.., semua orang masa bodoh atas kesulitan dan raunganku, seakan aku hidup
sendiri di alam ini..
Aku rebah terhenyak, tiba tiba terdengarlah suara lirih dari Firman Tuhanku.. “WA
NAADAA FIDHULUMAAT.. AN LAA ILAAHA ILLA ANTA.., SUBHANAKA INNIY
KUNTU MINADDHAALIMIIN.., FASTAJABNAA LAHU WANAJJAYNAAHU MINAL
GHAMMI WAKADZAALIKA NUNJIYYIL MU?MININ..” Aku tersentak kaget.. ah..
Kisah Yunus as.., ketika Allah swt menceritakannya dengan jelas, “DAN DIA (Yunus)
MEMANGGIL (KU) DALAM KEGELAPAN.. BAHWA TIADA TUHAN SELAIN
ENGKAU, MAHA SUCI ENGKAU.. SUNGGUH AKU TERMASUK ORANG YG
DHALIM.., MAKA KAMI MENJAWAB DOANYA, DAN KAMI
MENYELAMATKANNYA DARI KEGUNDAHAN DAN PERMASALAHAN DAN
DEMIKIAN PULA KAMI MENYELAMATKAN ORANG ORANG MUKMIN” (Al Anbiya
87)
Betapa sempit dan adakah lagi kesempitan dan kebingungan lebih dari yang menimpa
Nabiyallah Yunus as saat itu, ditelan oleh seekor ikan raksasa dan hidup merangkak
didalam perut hewan itu.. betapa busuknya.. betapa gelapnya.. betapa sempit dan
kalutnya Yunus as saat itu, ditelan oleh seekor ikan besar dan dibawa kepada
kedalaman Samudera raya..
Ia tak mungkin memanggil siapapun, tak pula bisa berbuat apapun.. namun cerita ini
dikisahkan kembali oleh Nya seakan Dia berseru : Akulah Raja Tunggal Maha
Penguasa Kegelapan Samudera, Akulah yang Maha Menemaninya saat ia dalam
kesendirian, Aku Maha Tunggal Mendengar tangisannya yang terbenamkan dalam
pekatnya Samudera, Masihkah ada selainku yang mendengar panggilannya? Saat itu
memang sudah tak ada lagi yang bisa diharapkan selain Nya, maka Dia
menceritakannya dengan indah : “Maka ia Memangil manggil Ku dalam kegelapan..”,
kegelapan perut ikan, kegelapan perasaan, kegelapan masalah yang terpekat.. “ia
memangil manggil Ku dalam kegelapan.. Tiada Tuhan Selain Mu, Maha Suci Engkau,
sungguh aku dari kelompok hamba yang dhalim..”,
Tak ada keselamatan dari Siksa Nya selain dengan Kalimat Tauhid, sebagaimana
Hadits Qudsiy yang berbunyi : “Laa ilaaha illallah adalah Benteng Ku, barangsiapa
yang mengucapkannya maka ia masuk dalam benteng Ku, barangsiapa masuk dalam
benteng Ku maka ia aman dari siksa Ku”.
Maka Yunus as memulai doanya, memanggil mangil Maha Raja Penguasa Samudera
Kegelapan dan Maha Menemani setiap kesendirian, Maha Raja Yang Menciptakan
Terang Benderang dan Kegelapan di Kerajaan Alam Semesta, ia memulai doanya
dengan “Laa ilaaha illan anta” Tiada Tuhan selain Engkau.. Lalu Yunus meneruskan
doanya dengan mensucikan Allah..bertasbih kepada Allah.. Dia Yang Tak satupun
menghalangi Pandangan Nya, Maha Suci Raja Yang selalu disucikan selamanya oleh
sekalian Alam.., dan Dia pula telah berfirman : “KALAU BUKAN KARENA IA (Yunus)
ORANG YG SUKA BERTASBIH MENSUCIKAN ALLAH, NISCAYA IA AKAN TETAP
DIDALAM PERUT IKAN ITU HINGGA HARI KEBANGKITAN”.
Maka Yunus meneruskan doanya dengan kalimat SUBHANAKA maha suci Engkau..
Inniy kuntu minaddhaalimiin.. sungguh aku termasuk golongan orang yang dhalim..
(Yunus as marah dan meninggalkan ummatnya sebelum diizinkan Allah), Ia mengadu,
mengaku, dan berharap cemas semoga Maha Pemelihara Tunggal ini masih
memaafkannya, maka Dia Allah meneruskan firman Nya, MAKA KAMI TERIMA
SERUANNYA, DAN KAMI MENYELAMATKANNYA DARI KESULITAN.. Ah.. betapa
tak berartinya seluruh musibahku ini dibanding orang yang ditelan hewan raksasa lalu
dibawa tenggelam ke Dasar Samudera.. muncul harapan dihatiku.. berarti aku harus
banyak mengucapkan kalimat Tauhid, Tasbih dan mengakui kesalahanku pada Nya,
Niscaya Dia akan menolongku dari kesulitan ini.. Tiba tiba batinku merintih lagi.. ah..
tak mungkin.. itukan untuk Nabi Yunus.., siapakah aku hingga akan pula akan ditolong
Allah?, ini hanyalah kekhususan Yunus as, Nabi Allah, tiba tiba aku teringat akhir ayat
itu.. WA KADZALIKA NUNJIYYIL MU’MINIIIN, dan begitupula kami menyelamatkan
orang orang yang mukmin.
Maha Suci Engkau Wahai Menyingkap kegelapan malam dan membuatnya terang
benderang, beribu hati gelap dan pekat telah pula kau singkapkan kesedihan mereka
dengan pengabulan doa hingga hati gelap dan kelam itu berubah menjadi terang
benderang dengan kegembiraan oleh Matahari Keluhuran Mu.. Kau simpan rahasia
kelembutan Mu dalam ayat pendek ini.., bahwa Kau Maha Siap mengulurkan jari jari
takdir kelembutan yang memutus rantai rantai takdir Mu yang mencekik dan
menghanguskan sanubari ini dengan Munajat dan Doa kami, sebagaimana Hadits Nabi
Mu saw, “Tiadalah Yang Mampu menolak ketentuan Nya, selain Doa”. Hanya doa dan
rintihan di Pintu Kemegahan Mu yang akan menyingkirkan segala kesulitan ini..
Maka aku bermunajat Sebagaimana Munajat Nabiku Muhammad saw : Wahai Allah,
Demi orang orang yang bermunajat meminta kepada Mu, Demi orang orang yang
bersemangat menuju keridhoan Mu, dan juga demi doa Yunus as dan seluruh pemiliki
sanubari luhur yang menginjak Bumi Mu dari zaman ke zaman, Demi berjuta telapak
tangan yang telah terangkat bermunajat pada Mu, Demi Doa Yunus ketika didalam
perut hewan raksasa di dasar Samudera.. Yang sebab doanya lah kau bukakan
Rahasia pertolongan Mu, dan demi Keteguhan Ibrahim as yang membuat api Namrud
menjadi tunduk dan dingin.. dan Demi Munajat Nabi Muhammad saw, yang merupakan
Munajat Terluhur dari seluruh Munajat Hamba Mu di Kerajaan Alam Semesta,
bebaskan Aku dari segala kesempitan.., bebaskan aku dari dasar samudera kesulitan
yang membuatku tenggelam dan Buta dari kegembiraan, yang membuatku ditelan oleh
dosa dan merangkak diperut dosa yang penuh dengan busuknya bangkai kehinaan
dalam keadaan Lumpuh dari harapan, akulah hamba yang merangkak diperut dosa..
ditenggelamkan ke dasar Samudera kesulitan.. memanggil manggil Nama Agung Mu..
memanggil manggil satu satunya gerbang harapan bagi para pendosa.. selamatkan
aku dari segala kesulitan..
Tiada Tuhan Selain Engkau.. aku tak akan menyembah selain Mu.. tak pula akan sujud
pada selain Mu.. penghambaanku hanya untuk Mu.. tak pula akan memilih Tuhan Lain
selain Mu.. bila muncul dihadapanku Tuhan lain dengan menyiapkan seluruh
kenikmatan dan kemewahan abadi diahadapanku.. niscaya kuhempaskan dan kutolak
seluruh anugerahnya, aku akan berpaling dan berlari kepada Mu.. Menuju Tuhanku
Yang Maha Tunggal.. Tetap Engkau Maha Tunggal Tuhanku.. hanya Engkau Rabbiy..
hanya Engkau Pilihanku.. hanya Engkau..
Maha Suci Engkau dengan segala kesucian.. maka singkirkanlah segala kesulitan ini
sebagaimana Ibu yang menepiskan bekas noda dari wajah bayinya.. Rabbiy.. Rabbiy..
Sungguh aku telah berbuat kedhaliman.. sungguh aku telah mengingkari perintah Mu..
namun kemana aku akan pergi menyelamatkan diri kalau bukan kepada Mu? Demi
Keluhuran Muhammad saw.. Demi Munajat Muhammad saw.. Demi Keindahan
Muhammad saw.. Demi Kewibawaan Muhammad saw.. Demi Mukjizat Muhammad
saw.. Demi Syafaat Muhammad saw.. Yang kesemua itu mencerminkan Keindahan Mu
dan Kesempurnaan Mu Rabbiy, Maka Maha Suci Engkau dan segala Puji atas Mu
Tuhan sekalian Alam..



Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal
Category: 0 komentar

PRASANGKA, DISKRIMINAS & Etnosentrisme

PRASANGKA DAN DISKRIMINASI


Dalam konteks rasial, prasangka diartikan:”suatu sikap terhadap anggota kelompok etnis atau ras tertentu, yang terbentuk terlalu cepat tanpa suatu induksi ”. Dalam hal ini terkandung suatu ketidakadilan dalam arti sikap yang diambilkan dari beberapa pengalaman dan yang didengarnya, kemudian disimpulkan sebagai sifat dari anggota seluruh kelompok etnis.

Contoh :
Cina sebagai kelompok minoritas, sering menjadi sasaran rasial, walaupun secara yuridis telah menjadi warga negara Indonesia dan dalam UUD 1945 Bab X Pasal 27 dinyatakan bahwa semua warga negara mempunyai kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.

Akibat :
Apabila muncul suatu sikap berprasangka dan diskriminatif terhadap kelompok sosial lain, atau terhadap suku bangsa , kelompok etnis tertentu, bisa jadi akan menimbulkan pertentangan-pertentangan yang lebih luas.
Suatu contoh : Beberapa peristiwa yang semula menyangkut berapa orang saja bisa menjadi luas dan melibatkan sejumlah orang
Contoh Kerusuhan Mei 1998


Sebab-sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi :
1.    berlatar belakang sejarah

2.    dilatar-belakangi  oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional

3.    bersumber dari factor kepribadian

4.    berlatang belakang perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama

Usaha-usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminai

1.    Perbaikan kondisi sosial ekonomi

2.    Perluasan kesempatan belajar

3.    Sikap terbuka dan sikap lapang



Etnosentrisme
Sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain. Prasangka Diskriminasi Bersumber pada suatu sikap Menunjuk pada suatu sikap Orang yang berprasangka dapat berprilaku negatif.
Kebangkitan Budaya Minoritas
Tahun Baru Imlek alias Tahun Baru Cina dijadikan sebagai bagian dari hari libur Republik Indonesia . Era KH Abdurrachman Wahid merupakan penyegaran dan cahaya baru khususnya bagi etnis Tionghoa yang ada di Indonesia , setelah lebih dari 30 tahun tidak diperbolehkan menunjukkan jatidirinya sebagai suatu suku bangsa. Masih segar dalam ingatan, sebelum tahun 1998, apa saja yang berbau Cina dianggap tidak nasionalis, tidak patriotik, dan dalam banyak hal dikait-kaitkan dengan komunisme di RRC.
 Kebangkitan Budaya Minoritas
Tapi dengan terbukanya klep ketertutupan ini pasca 1998 , perlahan kebudayaan Cina mulai kembali menunjukkan jatidirinya ditengah masyarakat Indonesia. Bahkan pada awal tahun 2000an salah satu televisi swasta terkemuka ditanah air mulai menayangkan berita berbahasa Mandarin setiap hari dengan durasi setengah jam dan berlangsung hingga kini. Aneka macam budaya Cinapun mulai kembali ditekuni seperti makin maraknya grup Barongsai yang anggotanya bukan hanya dari etnis Tionghoa, melainkan juga dari kalangan pribumi tanpa memandang asal usul dan agamanya (pendek kata kesenian Barongsai sudah menjadi milik bersama), Wushu, Kungfu dan kursus bahasa Mandarin.
Sumber :
http://www.slideshare.net/choisena/discrimination-and-prejudice
http://bonbonsai.blogspot.com/2011/01/prasangka-diskriminasi-dan.html
Sumber Gambar : Google.com




Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal
Category: 0 komentar
Search Terms : property home overseas properties property county mobil sedan oto blitz black pimmy ride Exotic Moge MotoGP Transportasi Mewah free-islamic-blogspot-template cute blogger template free-blog-skins-templates new-free-blogger-templates good template blogger template blogger ponsel Download template blogger Free Software Blog Free Blogger template Free Template for BLOGGER Free template sexy Free design Template theme blogspot free free classic bloggerskin download template blog car template website blog gratis daftar html template kumpulan templet Honda SUV car body design office property properties to buy properti new