Kuliah Kerja Arsitektur Universitas Gunadarma 2011

Urban Public Places In City Development

Avenue Of Stars Hongkong


cover film Arsitektur 





AOS Team





Category: 0 komentar

NPYDA 2014







Category: 0 komentar

Alhabib Munzir bin Fuad bin Abdurahman Almusawa

Ayah saya bernama Fuad Abdurrahman Almusawa, yang lahir di Palembang, Sumatera selatan, dibesarkan di Makkah Al mukarramah, dan kemudian mengambil gelar sarjana di Newyork University, di bidang Jurnalistik, yang kemudian kembali ke Indonesia dan berkecimpung di bidang jurnalis, sebagai wartawan luar negeri, di harian Berita Yudha, yang kemudian di harian Berita Buana, beliau menjadi wartawan luar negeri selama kurang lebih empat puluh tahun, pada tahun 1996 beliau wafat dan dimakamkan di Cipanas cianjur jawa barat.”
Nama saya Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa, saya dilahirkan di Cipanas Cianjur Jawa barat, pada hari jum’at 23 februari 1973, bertepatan 19 Muharram 1393 H.
Setelah saya menyelesaikan sekolah menengah atas, saya mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma’had Assaqafah Al Habib Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan, lalu mengambil kursus bhs.Arab di LPBA Assalafy Jakarta timur, lalu memperdalam lagi Ilmu Syariah Islamiyah di Ma’had Al Khairat, Bekasi Timur, kemudian saya meneruskan untuk lebih mendalami Syari’ah ke Ma’had Darul Musthafa, Tarim Hadhramaut Yaman, selama empat tahun, disana saya mendalami Ilmu Fiqh, Ilmu tafsir Al Qur’an, Ilmu hadits, Ilmu sejarah, Ilmu tauhid, Ilmu tasawuf, mahabbaturrasul saw, Ilmu dakwah, dan ilmu ilmu syariah lainnya.
saya adalah seorang anak yg sangat dimanja oleh ayah saya, ayah saya selalu memanjakan saya lebih dari anaknya yg lain, namun dimasa baligh, justru saya yg putus sekolah, semua kakak saya wisuda, ayah bunda saya bangga pada mereka, dan kecewa pada saya, karena saya malas sekolah, saya lebih senang hadir majelis maulid Almarhum Al Arif billah Alhabib Umar bin Hud Alalttas, dan Majelis taklim kamis sore di empang bogor, masa itu yg mengajar adalah Al Marhum Al Allamah Alhabib Husein bin Abdullah bin Muhsin Alattas dg kajian Fathul Baari.
sisa hari hari saya adalah bershalawat 1000 siang 1000 malam, zikir beribu kali, dan puasa nabi daud as, dan shalat malam berjam jam, saya pengangguran, dan sangat membuat ayah bunda malu.
ayah saya 10 tahun belajar dan tinggal di Makkah, guru beliau adalah Almarhum Al Allamah Alhabib Alwi Al Malikiy, ayah dari Al Marhum Al Allamah Assayyid Muhammad bin Alwi Al Malikiy, ayah saya juga sekolah di Amerika serikat, dan mengambil gelar sarjana di New york university.
almarhum ayah sangat malu, beliau mumpuni dalam agama dan mumpuni dalam kesuksesan dunia, beliau berkata pada saya : kau ini mau jadi apa?, jika mau agama maka belajarlah dan tuntutlah ilmu sampai keluar negeri, jika ingin mendalami ilmu dunia maka tuntutlah sampai keluar negeri, namun saranku tuntutlah ilmu agama, aku sudah mendalami keduanya, dan aku tak menemukan keberuntungan apa apa dari kebanggaan orang yg sangat menyanjung negeri barat, walau aku sudah lulusan New York University, tetap aku tidak bisa sukses di dunia kecuali dg kelicikan, saling sikut dalam kerakusan jabatan, dan aku menghindari itu.
maka ayahanda almarhum hidup dalam kesederhanaan di cipanas, cianjur, Puncak. Jawa barat, beliau lebih senang menyendiri dari ibukota, membesarkan anak anaknya, mengajari anak2nya mengaji, ratib, dan shalat berjamaah.
namun saya sangat mengecewakan ayah bunda karena boleh dikatakan : dunia tidak akhiratpun tidak.
namun saya sangat mencintai Rasul saw, menangis merindukan Rasul saw, dan sering dikunjungi Rasul saw dalam mimpi, Rasul saw selalu menghibur saya jika saya sedih, suatu waktu saya mimpi bersimpuh dan memeluk lutut beliau saw, dan berkata wahai Rasulullah saw aku rindu padamu, jangan tinggalkan aku lagi, butakan mataku ini asal bisa jumpa dg mu.., ataukan matikan aku sekarang, aku tersiksa di dunia ini,,, Rasul saw menepuk bahu saya dan berkata :
munzir, tenanglah, sebelum usiamu mencapai 40 tahun kau sudah jumpa dgn ku..,
maka saya terbangun..
akhirnya karena ayah pensiun, maka ibunda membangun losmen kecil didepan rumah berupa 5 kamar saja, disewakan pada orang yg baik baik, untuk biaya nafkah, dan saya adalah pelayan losmen ibunda saya.
setiap malam saya jarang tidur, duduk termenung dikursi penerimaan tamu yg cuma meja kecil dan kursi kecil mirip pos satpam, sambil menanti tamu, sambil tafakkur, merenung, melamun, berdzikir, menangis dan shalat malam demikian malam malam saya lewati,
siang hari saya puasa nabi daud as, dan terus dilanda sakit asma yg parah, maka itu semakin membuat ayah bunda kecewa, berkata ibunda saya : kalau kata orang, jika banyak anak, mesti ada satu yg gagal, ibu tak mau percaya pada ucapan itu, tapi apakah ucapan itu kebenaran?.
saya terus menjadi pelayan di losmen itu, menerima tamu, memasang seprei, menyapu kamar, membersihkan toilet, membawakan makanan dan minuman pesanan tamu, berupa teh, kopi, air putih, atau nasi goreng buatan ibunda jika dipesan tamu.
sampai semua kakak saya lulus sarjana, saya kemudian tergugah untuk mondok, maka saya pesantren di Hb Umar bin Abdurrahman Assegaf di Bukit duri jakarta selatan, namun hanya dua bulan saja, saya tidak betah dan sakit sakitan karena asma terus kambuh, maka saya pulang.
ayah makin malu, bunda makin sedih, lalu saya prifat saja kursus bahasa arab di kursus bahasa arab assalafi, pimpinan Almarhum Hb Bagir Alattas, ayahanda dari hb Hud alattas yg kini sering hadir di majelis kita di almunawar.
saya harus pulang pergi jakarta cipanas yg saat itu ditempuh dalam 2-3 jam, dg ongkos sendiri, demikian setiap dua kali seminggu, ongkos itu ya dari losmen tsb.
saya selalu hadir maulid di almarhum Al Arif Billah Alhabib Umar bin Hud alattas yg saat itu di cipayung, jika tak ada ongkos maka saya numpang truk dan sering hujan hujanan pula.
sering saya datang ke maulid beliau malam jumat dalam keadaan basah kuyup, dan saya diusir oleh pembantu dirumah beliau, karena karpet tebal dan mahal itu sangat bersih, tak pantas saya yg kotor dan basah menginjaknya, saya terpaksa berdiri saja berteduh dibawah pohon sampai hujan berhenti dan tamu tamu berdatangan, maka saya duduk dil;uar teras saja karena baju basah dan takut dihardik sang penjaga.
saya sering pula ziarah ke luar batang, makam Al Habib husein bin Abubakar Alaydrus, suatu kali saya datang lupa membawa peci, karena datang langsung dari cipanas, maka saya berkata dalam hati, wahai Allah, aku datang sebagai tamu seorang wali Mu, tak beradab jika aku masuk ziarah tanpa peci, tapi uangku pas pasan, dan aku lapar, kalau aku beli peci maka aku tak makan dan ongkos pulangku kurang..,
maka saya memutuskan beli peci berwarna hijau, karena itu yg termurah saat itu di emperan penjual peci, saya membelinya dan masuk berziarah, sambil membaca yaasin utk dihadiahkan pada almarhum, saya menangisi kehidupan saya yg penuh ketidak tentuan, mengecewakan orang tua, dan selalu lari dari sanak kerabat, karena selalu dicemooh, mereka berkata : kakak2mu semua sukses, ayahmu lulusan makkah dan pula new york university, koq anaknya centeng losmen..
maka saya mulai menghindari kerabat, saat lebaranpun saya jarang berani datang, karena akan terus diteror dan dicemooh.
walhasil dalam tangis itu saya juga berkata dalam hati, wahai wali Allah, aku tamumu, aku membeli peci untuk beradab padamu, hamba yg shalih disisi Allah, pastilah kau dermawan dan memuliakan tamu, aku lapar dan tak cukup ongkos pulang..,
lalu dalam saya merenung, datanglah rombongan teman teman saya yg pesantren di Hb Umar bin Abdurrahman Assegaf dg satu mobil, mereka senang jumpa saya, sayapun ditraktir makan, saya langsung teringat ini berkah saya beradab di makam wali Allah..
lalu saya ditanya dg siapa dan mau kemana, saya katakan saya sendiri dan mau pulang ke kerabat ibu saya saja di pasar sawo, kb Nanas Jaksel, mereka berkata : ayo bareng saja, kita antar sampai kebon nanas, maka sayapun semakin bersyukur pada Allah, karena memang ongkos saya tak akan cukup jika pulang ke cipanas, saya sampai larut malam di kediaman bibi dari Ibu saya, di ps sawo kebon nanas, lalu esoknya saya diberi uang cukup untuk pulang, sayapun pulang ke cipanas..
tak lama saya berdoa, wahai Allah, pertemukan saya dg guru dari orang yg paling dicintai Rasul saw, maka tak lama saya masuk pesantren Al Habib Hamid Nagib bin Syeikh Abubakar di Bekasi timur, dan setiap saat mahal qiyam maulid saya menangis dan berdoa pada Allah untuk rindu pada Rasul saw, dan dipertemukan dg guru yg paling dicintai Rasul saw, dalam beberapa bulan saja datanglah Guru Mulia Al Musnid Al Allamah Al Habib Umar bin Hafidh ke pondok itu, kunjungan pertama beliau yaitu pd th 1994.
selepas beliau menyampaikan ceramah, beliau melirik saya dg tajam.., saya hanya menangis memandangi wajah sejuk itu.., lalu saat beliau sudah naik ke mobil bersama almarhum Alhabib Umar maula khela, maka Guru Mulia memanggil Hb Nagib Bin Syeikh Abubakar, Guru mulia berkata bahwa beliau ingin saya dikirim ke Tarim Hadramaut yaman untuk belajar dan menjadi murid beliau,
Guru saya hb Nagib bin syeikh abubakar mengatakan saya sangat belum siap, belum bisa bahasa arab, murid baru dan belum tahu apa apa, mungkin beliau salah pilih..?, maka guru mulia menunjuk saya, itu.. anak muda yg pakai peci hijau itu..!, itu yg saya inginkan.., maka Guru saya hb Nagib memanggil saya utk jumpa beliau, lalu guru mulia bertanya dari dalam mobil yg pintunya masih terbuka : siapa namamu?, dalam bahasa arab tentunya, saya tak bisa menjawab karena tak faham, maka guru saya hb Nagib menjawab : kau ditanya siapa namamu..!, maka saya jawab nama saya, lalu guru mulia tersenyum..
keesokan harinya saya jumpa lagi dg guru mulia di kediaman Almarhum Hb bagir Alattas, saat itu banyak para habaib dan ulama mengajukan anaknya dan muridnya untuk bisa menjadi murid guru mulia, maka guru mulia mengangguk angguk sambil kebingungan menghadapi serbuan mereka, lalu guru mulia melihat saya dikejauhan, lalu beliau berkata pada almarhum hb umar maula khela : itu.. anak itu.. jangan lupa dicatat.., ia yg pakai peci hijau itu..!,
guru mulia kembali ke Yaman, sayapun langsung ditegur guru saya hb Nagib bin syekh abubakar, seraya berkata : wahai munzir, kau harus siap siap dan bersungguh sungguh, kau sudah diminta berangkat, dan kau tak akan berangkat sebelum siap..
dua bulan kemudian datanglah Almarhum Alhabib Umar maula khela ke pesantren, dan menanyakan saya, alm hb umar maulakhela berkata pada hb nagib : mana itu munzir anaknya hb Fuad almusawa?, dia harus berangkat minggu ini, saya ditugasi untuk memberangkatkannya, maka hb nagib berkata saya belum siap, namun alm hb umar maulakhela dg tegas menjawab : saya tidak mau tahu, namanya sudah tercantum untuk harus berangkat, ini pernintaan AL Habib Umar bin Hafidh, ia harus berangkat dlm dua minggu ini bersama rombongan pertama..
saya persiapkan pasport dll, namun ayah saya keberatan, ia berkata : kau sakit sakitan, kalau kau ke Mekkah ayah tenang, karena banyak teman disana, namun ke hadramaut itu ayah tak ada kenalan, disana negeri tandus, bagaimana kalau kau sakit?, siapa yg menjaminmu..?,
saya pun datang mengadu pd Almarhum Al Arif billah Alhabib Umar bin hud Alattas, beliau sudah sangat sepuh, dan beliau berkata : katakan pada ayahmu, saya yg menjaminmu, berangkatlah..
saya katakan pada ayah saya, maka ayah saya diam, namun hatinya tetap berat untuk mengizinkan saya berangkat, saat saya mesti berangkat ke bandara, ayah saya tak mau melihat wajah saya, beliau buang muka dan hanya memberikan tangannya tanpa mau melihat wajah saya, saya kecewa namun saya dg berat tetap melangkah ke mobil travel yg akan saya naiki, namun saat saya akan naik, terasa ingin berpaling ke belakang, saya lihat nun jauh disana ayah saya berdiri dipagar rumah dg tangis melihat keberangkatan saya…, beliau melambaikan tangan tanda ridho, rupanya bukan beliau tidak ridho, tapi karena saya sangat disayanginya dan dimanjakannya, beliau berat berpisah dg saya, saya berangkat dg airmata sedih..
saya sampai di tarim hadramaut yaman dikediaman guru mulia, beliau mengabsen nama kami, ketika sampai ke nama saya dan beliau memandang saya dan tersenyum indah,
tak lama kemudian terjadi perang yaman utara dan yaman selatan, kami di yaman selatan, pasokan makanan berkurang, makanan sulit, listrik mati, kamipun harus berjalan kaki kemana mana menempuh jalan 3-4km untuk taklim karena biasanya dg mobil mobil milik guru mulia namun dimasa perang pasokan bensin sangat minim
suatu hari saya dilirik oleh guru mulia dan berkata : Namamu Munzir.. (munzir = pemberi peringatan), saya mengangguk, lalu beliau berkata lagi : kau akan memberi peringatan pada jamaahmu kelak…!
maka saya tercenung.., dan terngiang ngiang ucapan beliau : kau akan memberi peringatan pada jamaahmu kelak…?, saya akan punya jamaah?, saya miskin begini bahkan untuk mencuci bajupun tak punya uang untuk beli sabun cuci..
saya mau mencucikan baju teman saya dg upah agar saya kebagian sabun cucinya, malah saya dihardik : cucianmu tidak bersih…!, orang lain saja yg mencuci baju ini..
maka saya terpaksa mencuci dari air bekas mengalirnya bekas mereka mencuci, air sabun cuci yg mengalir itulah yg saya pakai mencuci baju saya
hari demi hari guru mulia makin sibuk, maka saya mulai berkhidmat pada beliau, dan lebih memilih membantu segala permasalahan santri, makanan mereka, minuman, tempat menginap dan segala masalah rumah tangga santri, saya tinggalkan pelajaran demi bakti pada guru mulia membantu beliau, dengan itu saya lebih sering jumpa beliau.
2 tahun di yaman ayah saya sakit, dan telepon, beliau berkata : kapan kau pulang wahai anakku..?, aku rindu..?
saya jawab : dua tahun lagi insya Allah ayah..
ayah menjawab dg sedih ditelepon.. duh.. masih lama sekali.., telepon ditutup, 3 hari kemudian ayah saya wafat..
saya menangis sedih, sungguh kalau saya tahu bahwa saat saya pamitan itu adalah terakhir kali jumpa dg beliau.. dan beliau buang muka saat saya mencium tangan beliau, namun beliau rupanya masih mengikuti saya, keluar dari kamar, keluar dari rumah, dan berdiri di pintu pagar halaman rumah sambil melambaikan tangan sambil mengalirkan airmata.., duhai,, kalau saya tahu itulah terakhir kali saya melihat beliau,., rahimahullah..[/i]
tak lama saya kembali ke indonesia, tepatnya pada 1998, mulai dakwah sendiri di cipanas, namun kurang berkembang, maka say mulai dakwah di jakarta, saya tinggal dan menginap berpindah pindah dari rumah kerumah murid sekaligus teman saya, majelis malam selasa saat itu masih berpindah pindah dari rumah kerumah, mereka murid2 yg lebih tua dari saya, dan mereka kebanyakan dari kalangan awam, maka walau saya sudah duduk untuk mengajar, mereka belum datang, saya menanti, setibanya mereka yg cuma belasan saja, mereka berkata : nyantai dulu ya bib, ngerokok dulu ya, ngopi dulu ya, saya terpaksa menanti sampai mereka puas, baru mulai maulid dhiya’ullami.., jamaah makin banyak, mulai tak cukup dirumah rumah, maka pindah pindah dari musholla ke musholla,. jamaah makin banyak, maka tak cukup pula musholla, mulai berpindah pindah dari masjid ke masjid,
lalu saya membuka majelis dihari lainnya, dan malam selasa mulai ditetapkan di masjid almunawar, saat itu baru seperempat masjid saja, saya berkata : jamaah akan semakin banyak, nanti akan setengah masjid ini, lalu akan memenuhi masjid ini, lalu akan sampai keluar masjid insya Allah.. jamaah mengaminkan..
mulailah dibutuhkan kop surat, untuk undangan dlsb, maka majelis belum diberi nama, dan saya merasa majelis dan dakwah tak butuh nama, mereka sarankan majelis hb munzir saja, saya menolak, ya sudah, majelis rasulullah saw saja,
kini jamaah Majelis Rasulullah sudah jutaan, di Jabodetabek, jawa barat, banten, jawa tengah, jawa timur, bali, mataram, kalimantan, sulawesi, papua, singapura, malaysia, bahkan sampai ke Jepang, dan salah satunya kemarin hadir di majelis haul badr kita di monas, yaitu Profesor dari Jepang yg menjadi dosen disana, dia datang keindonesia dan mempelajari bidang sosial, namun kedatangannya juga karena sangat ingin jumpa dg saya, karena ia pengunjung setia web ini, khususnya yg versi english..
sungguh agung anugerah Allah swt pada orang yg mencintai Rasulullah saw, yg merindukan Rasulullah saw…
itulah awal mula hamba pendosa ini sampai majelis ini demikian besar, usia saya kini 38 tahun jika dg perhitungan hijriah, dan 37 th jika dg perhitungan masehi, saya lahir pd Jumat pagi 19 Muharram 1393 H, atau 23 februari 1973 M.
perjanjian Jumpa dg Rasul saw adalah sblm usia saya tepat 40 tahun, kini sudah 1432 H,
mungkin sblm sempurna 19 Muharram 1433 H saya sudah jumpa dg Rasul saw, namun apakah Allah swt akan menambah usia pendosa ini..?
Wallahu a’lam 
Adapun guru-guru beliau antara lain:
-Habib Umar bin Hud Al-Athas (cipayung)
-Habib Aqil bin Ahmad Alaydarus
-Habib Umar bin Abdurahman Assegaf -Habib Hud Bagir Al-Athas
-Al Ustadz Al-Habib Nagib bin Syeikh Abu Bakar (Pesantren Al-Khairat)
-Al Imam Al Allamah Al Arifbillah Al Hafidh Sayyidi Syarif Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidh bin Syeikh Abu Bakar bin Salim (Rubath Darul Mustafa,Hadramaut)
juga sering hadir di majelisnya Al-Allamah Al-Arifbillah Al-Habib Salim Asy-Syatiri (Rubath Tarim).
Dan yang paling berpengaruh didalam membentuk kepribadian beliau adalah Guru mulia Al-Imam Al-Allamah Al-Hafizh Al-Arifbillah Sayyidi Syarif Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidh bin Syeikh Abu Bakar bin Salim.
Salah satu sanad Guru beliau adalah:
Al-Habib Munzir bin fuad Al-Musawa berguru kepada Guru Mulia Al-Imam Al-Allamah Al-Hafizh Al-Musnid Al-Arifbillah Sayyidi Syarif Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidh bin Syeikh Abu Bakar bin Salim,
Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Abdulqadir bin Ahmad Assegaf,
Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Abdullah Assyatiri,
Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi (simtuddurar),
Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Abdurrahman Al-Masyhur (shohibulfatawa),
Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Abdullah bin Husen bin Thohir,
Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Umar bin Seggaf Assegaf,
Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Hamid bin Umar Ba’alawiy,
Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Habib Al-Hafizh Ahmad bin Zein Al-Habsyi,
Dan beliau berguru kepada Al-Imam Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad (shohiburratib),
Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Husein bin Abubakar bin Salim,
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Imam Al-Allamah Al-Habib Abubakar bin Salim (fakhrulwujud),
Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Ahmad bin Abdurrahman Syahabuddin,
Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Abdurrahman bin Ali (Ainulmukasyifiin),
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Ali bin Abubakar (assakran),
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Abubakar bin Abdurrahman Assegaf,
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Abdurrahman Assegaf,
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Muhammad Mauladdawilah,
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Ali bin Alwi Al-ghayur,
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Hafizh Al-Imam faqihilmuqaddam Muhammad bin Ali Ba’alawiy,
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Ali bin Muhammad Shahib Marbath,
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Muhammad Shahib Marbath bin Ali,
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Ali Khali’ Qasam bin Alwi,
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Alwi bin Muhammad,
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Muhammad bin Alwi,
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Alwi bin Ubaidillah,
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir,
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Ahmad Al-Muhajir bin Isa Arrumiy,
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Isa Arrumiy bin Muhammad Annaqib,
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Muhammad Annaqib bin Ali Al-Uraidhiy,
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Ali Al-Uraidhiy bin Ja’far Asshadiq,
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Ja’far Asshadiq bin Muhammad Al-Baqir,
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin,
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Ali Zainal Abidin Assajjad,
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Imam Husein ra,
Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Imam Ali bin Abi Thalib ra,
Dan beliau berguru kepada Semulia-mulia Guru, Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW, maka sebaik-baik bimbingan guru adalah bimbingan Rasulullah SAW.
Sanad guru beliau sampai kepada Rasulullah SAW, begitu pula nasabnya.
Silsilah/nasab habib munzir :
Munzir bin Fuad bin Abdurrahman bin Ali bin Abdurrahman bin Ali bin Aqil bin Ahmad bin Abdurrahman bin Umar bin Abdurrahman bin Sulaiman bin Yaasin bin Ahmad Almusawa bin Muhammad Muqallaf bin Ahmad bin Abubakar Assakran bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi Alghayur bin Muhammad Faqihil Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shahib Marbath bin Ali Khali’ Qasim bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Almuhajir bin Isa Arrumiy bin Muhammad Annaqibm Ali Al Uraidhiy bin Jakfar Asshadiq bin Muhammad Albaqir bin ALi Zainal Abidin bin Husein Dari Sayyidatina Fathimah Azahra Putri Rasul saw.
Demikian biografi singkat ini di buat.Mohon maaf apabila ada kesalahan.

Category: 0 komentar

BAB IV KESIMPULAN DAN PENUTUP

BAB IV

KESIMPULAN DAN PENUTUP



             Hong Kong, Shenzhen, dan Brunei Darussalam merupakan negara-negara maju yang memiliki ruang terbuka publik dalam perkembangan kotanya. Perbedaan budaya, infrastruktur, dan sistem pemerintahan merupakan tiga hal yang paling terasa dari ketiga negara tersebut.
             Salah satu lokasi waterfront promenade di Hong Kong adalah Avenue of Stars. Dengan plakat penghargaan, cetakan tangan selebritis, pilar bintang deskriptif, sculpture benda-benda perfilman, patung aksi kung fu Bruce Lee dan patung perunggu karakter kartun populer McDull, Avenue of Stars mengungkapkan sisi glamor dari industri perfilman Hong Kong menandingi pesona dari Pelabuhan Victoria. Sebagai ruang terbuka publik di perkembangan kota masa kini, Avenue of Stars telah berhasil menjadi bagian dari perkembangan arsitektur modern yang memanfaatkan daerah tepian laut secara maksimal yang dapat berfun5gsi sebagai wadah akivitas publik modern.

             Mata kuliah Kuliah Kerja Arsitektur di Program S1 Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Gunadarma dengan tema “Urban Public Places in City Development” yang dilaksanakan pada tanggal 11-15 Mei 2014 memberikan manfaat yang cukup besar dalam menambah wawasan mahasiswa arsitektur mengenai ruang terbuka publik di perkembangan kota Hong Kong, Shenzhen, dan Brunei Darussalam. Dengan pembagian kelompok dan objek observasi yang berbeda-beda menjadikan setiap kelompok mempunyai pengetahuan mendalam sesuai dengan objek observasi masing-masing. Selain itu mahasiswa juga dapat merasakan secara langsung suasana arsitektur di setiap lokasi objek observasi dan dapat merangkumnya dalam bentuk tulisan, audio, dan visual.

Category: 0 komentar

BAB III AVENUE OF STARS

BAB III

AVENUE OF STARS


III.1  Definisi Waterfront Promenade


             Hong Kong memiliki tempat pariwisata yang merupakan kawasan jalan tepian laut terbaik di dunia yang biasa dikenal dengan nama “Waterfront and Promenade”, yaitu AVENUE OF STARS.

Waterfront and promenade merupakan pengolahan kawasan jalan tepian laut yaitu kawasan pertemuan antara daratan dan perairan dengan memberikan muatan kegiatan aktif pada pertemuan tersebut. Beberapa contoh Waterfront and Promenade di dunia adalah Marina Bay Sands di Singapura, Seattle Waterfront Promenade dan Baltimore Waterfront Promenade di Amerika, Motwala Waterfront Promenade di Polandia.

III.2  Sejarah

             Avenue of Stars, merupakan sebuah kawasan pejalan kaki sepanjang 440 meter berada pada 3 meter di atas permukaan laut. Pola lanskap AOS dirancang berdasarkan respon terhadap bentuk kawasan New World Centre. Pada mulanya, kelompok New World Group membangun tempat pejalan kaki sepanjang tepi laut di area New World Centre pada tahun 1982 yang didesain oleh Dennis Lau & Ng Chun Man Architects & Engineering Hong Kong Limited. Sebelum akhirnya pada tahun 2003, mereka mengumumkan bahwa akan membelanjakan sekitar HK$ 40 juta untuk membangun AVENUE OF STARS, sebuah proyek yang didukung oleh Hong Kong Tourism Board, Tourism Commissions, Leisure and Cultural Services Department dari pemerintahan Hong Kong dan Hong Kong Film Award Association. Pada 28 April 2004 AOS resmi dibuka sebagai lokasi tujuan wisata turis domestik maupun internasional dengan upacara pembukaan yang diadakan sehari sebelumnya.

III.3  Konsep Perancangan


Avenue of Stars mengambil konsep berdasarkan Hollywood’s Walk of Fame yang berkaitan dengan industri entertain, hanya saja Avenue of Stras mempunyai perbedaan dari Walk of Fame tersebut. Walk of Fame dibangun untuk penghargaan terhadap industri entertain Hollywood dan terletak di jalan raya besar Hollywood, sedangkan Avenue of Stars terletak pada tepi laut dan dibangun untuk penghargaan terhadap industri perfilman Hong Kong.
             Avenue of Stars mengambil konsep pembangunan “Waterfront and Promenade Development”, yang berarti pengembangan kawasan jalan tepi laut yang memanfaatkan kawasan pelabuhan lama untuk dikembangkan  menjadi kawasan bisnis, hiburan, serta pariwisata.

III.4  Struktur

          Struktur Avenue of Stars menggunakan struktur dermaga Deck on Pile (open type structure) dengan serangkaian tiang pancang (piles) sebagai pondasi untuk lantai dermaga. Seluruh beban dan gaya di lantai dermaga diterima sistem lantai dermaga dan tiang pancang pada struktur dermaga. Pada umumnya jenis struktur tiang pada struktur dermaga Deck on Pile sedikit sensitive terhadap getaran-getaran lokal seperti tumbukan bawah air akibat haluan kapal dibandingkan struktur dermaga lainnya. Untuk keuntungan struktur dermaga Deck on Pile yaitu konvensional dan perawatan lebih mudah.

III.5        Lokasi


          Avenue of Stars mengambil setting pedestrian di tepi laut Tsim Sha Tsui Waterfront Promenade dekat dengan Hong Kong Museum of Art dan terletak di sepanjang kawasan Waterfront Promenade sampai kawasan New World Centre. Hal ini dikarenakan akses transportasi pada area tersebut sangat mudah, selain itu di sekitarnya terdapat banyak hotel dan pusat perbelanjaan. Lokasi tersebut juga menawarkan pemandangan Pelabuhan Victoria dan skyline Pulau Hong Kong di seberangnya.

III.6  Pencapaian

          Untuk menuju AOS, banyak alternatif transportasi publik yang dapat diakses. Di antaranya MTR atau subway, Big Bus Tour, Star Ferry, dan kendaraan pribadi. Untuk MTR, pengunjung dapat turun di Stasiun Tsim Sha Tsui dengan keluar melalui pintu Exit J, dan pengunjung langsung menjumpai pintu masuk AOS.

Apabila pengunjung dari seberang Pulau Hong Kong akan menuju AOS dapat menggunakan Star Ferry dari dermaga Central Ferry No. 7 di Man Kwong Street, dan dermaga Wan Chai Ferry di Harbour Road.



Selain itu pengunjung juga dapat mencapai AOS menggunakan Big Bus Tour melalui Rute Biru Kowloon Tour dengan titik awal perjalanan dari Temple Street, Jade Market, Hankow Road, serta Mody Road dan berakhir di Tsim Sha Tsui East Promenade.


III.7  Tata Ruang Luar

          Memasuki kawasan Avenue of Stars, pengunjung akan melalui pintu masuk utama dan menjumpai patung replika tropi Hongkong Film Award sebagai pembagi jalan sisi kanan dan kiri Avenue of Stars. Sepanjang sisi kanan Avenue of Stars terdiri dari beberapa fasilitas, di antaranya kios foto, kios souvenir dan diakhiri dermaga pelabuhan Star Ferry. Tepat di sisi samping jalan ini terdapat bangunan Hong Kong Museum of Art. Sisi kanan ini hanya merupakan sebagian kecil dari kawasan Avenue of Stars sehingga bukan menjadi kawasan wisata dominan dibandingkan dengan bagian sisi kiri Avenue of Stars.
ZONA 1 : 
Memasuki sisi kiri Avenue of Stars pengunjung akan menjumpai patung replika tropi Hongkong Film Award setinggi 4,5 m yang terbuat dari material perunggu. Tepat di depannya terdapat panggung musik terbuka atau street perform yang diadakan setiap akhir pekan (sabtu malam) yang dimulai dari pukul 8 hingga 10 malam. Di sebelah kirinya terdapat papan area larangan merokok dan pilar titik awal rute wisata Avenue of Stars yang terbuat dari material alumunium composite yang dilengkapi lampu spot.
Di area ini akan didapati sebuah kios souvenir official Avenue of Stars yang menjual pernak-pernik Avenue of Stars, namun saat ini kios tersebut ditutup dan dalam proses renovasi. Bila menyusuri jalan, tidak jauh dari titik tersebut, akan menemukan sculpture roll film dan sculpture clapper board yang juga terbuat dari alumunium composite dan dilengkapi dengan lampu spot.

Pada bagian kiri terdapat tempat istirahat pengunjung berupa meja set terbuat dari material besi, bak sampah dan keran air minum yang terbuat dari material stainless steel. Berada dekat dengan meja set terdapat pilar signage/penanda berisi penunjuk jalan menuju East Tsim Sha Tsui MTR Station, Hong Kong Cultural Centre, Hong Kong Museum of Art, Hong Kong Space Museum, Star Ferry dan Bus Terminus.

Setelahnya terdapat 3 buah pot beton silinder yang berisi soft material. Pada pot pertama berisi tanaman pangkas kuning, walisongo, dan pacing; pot kedua berisi tanaman pangkas kuning, sri rezeki, dan chinese jupiter; pot ketiga berisi pangkas kuning, kaktus kodok, dan walisongo. Pada bagian ini bentuk jalan Avenue of Stars menyiku ke kiri. Mengadaptasi dari bentuk menyiku ini, terdapat pot tanaman beton berbentuk menyiku yang dilapisi dinding keramik berukuran 10x10cm berwarna putih dan pitch berisi tanaman pangkas kuning, kucai, chinese jupiter, hanjuang, dan pohon palem pendek. Deretan ketiga pot tanaman ini ada di sepanjang Avenue of Stars pada setiap 10 meter.

Pada bagian menyiku ini juga terdapat bak sampah B3 yang terbuat dari PVC. Setelahnya akan didapati kios unik makanan cepat saji di sebelah kanan jalan yang terbuat dari material kayu.
Di sebelahnya terdapat deretan milestone berupa pilar bintang berwarna merah sebanyak 2 buah yang terbuat dari kombinasi antara material alumunium composite dengan kaca yang membingkai apik sejarah perfilman Hong Kong sejak Silent Era hingga tahun 1940-an. Milestone ke-1 mewakili sejarah perfilman Hong Kong yang dimulai pada tahun 1909, dengan film pertama yang merupakan film bisu berjudul Stealing The Roast Duck. Milestone ke-2 produksi film bersuara pertama oleh Hong Kong Film Company yang berjudul The Idiot’s Wedding Night pada tahun 1933. Lantai di area ini dihiasi dengan 27 plakat perhargaan atas nama para aktor dan aktris perfilman Hong Kong, dan 4 di antaranya dilengkapi dengan cetakan tangan/handprint dan tanda tangan. Plakat ini terbuat dari perpaduan material metal pada bingkainya, material perunggu pada nama, serta campuran semen dan pasir kasar pada bidang untuk cetakan tangan. Di sisi kiri jalan ini akan terlihat bangunan Hotel Intercontinental yang merupakan bagian dari kawasan New World Centre.
Tepat di hadapan sepanjang jalan AOS ini pengunjung disuguhkan panorama yang indah dengan view utama Pelabuhan Victoria dan skyline bangunan di Pulau Hong Kong, yang membuat aktivitas berjalan-jalan menjadi menyenangkan pada setiap saat di sepanjang hari. Dua dari aktivitas pengunjung yang paling populer di sepanjang jalan Avenue of Stars adalah berfoto bersama patung legenda seni bela diri Bruce Lee dan patung sutradara di sebuah shooting set.

Pola sirkulasi pengunjung di area Avenue of Stars terjadi dalam dua arah yang terbentuk sesuai dengan bentuk jalan Avenue of Stars, sirkulasi masuk dari arah barat ke timur dan sirkulasi keluar dari arah timur ke barat. Avenue of Stars memiliki dua titik bentuk menyiku ke arah kiri dengan ditandai oleh pola lantai berbentuk bintang pada setiap sikunya. Sepanjang area Avenue of Stars dikelilingi oleh railing besi dengan jarak antar kolomnya kurang lebih 1,5 meter. Pada bagian sisi luar railing terdapat bagian yang menyudut ke arah atas kurang lebih 30o yang dapat berfungsi sebagai pijakan kaki ketika railing digunakan sebagai tempat duduk untuk menikmati panorama Pulau Hong Kong.


 Pada bagian yang menyudut ini, terdapat papan petunjuk larangan dan peringatan selama mengunjungi area Avenue of Stars yang terbuat dari plat stainless. Di antara nya adalah petunjuk untuk menjaga kebersihan, larangan untuk tidak merokok, bersepeda, membawa hewan, bermain remote control mobil, berdagang kaki lima, membuat graffiti, bermain layangan, bermain sepatu roda dan skateboard, tidur di atas kursi taman, merusak tanaman, serta memancing di sepanjang Avenue of Stars. Selain itu juga terdapat kelengkapan keselamatan yaitu pelampung penyelamat.


Elemen lain yang melengkapi sepanjang area Avenue of Stars adalah lampu taman setinggi 3,5 meter terbuat dari material besi, dilengkapi dengan public call box dan kamera cctv. Lampu taman ini berjumlah 58 buah dan ada di setiap 7,5 meter sepanjang area Avenue of Stars. Selain lampu taman juga terdapat lampu tanam yang tertanam di permukaan lantai sepanjang area Avenue of Stars dengan pola perletakan lampu menyesuaikan pola lantai. Pola lantai Avenue of Stars dirancang sesuai dengan konsep tema bintang dan lokasi tepi laut. Hal ini ditunjukkan dari bentuk pola lantai dengan motif bintang pada titik awal dan akhir area aAvenue of Stars serta permainan warna biru  dan bentuk pola lantai yang bergelombang seperti riak air


ZONA 2 :

Area selanjutnya merupakan area yang tepat berhadapan sejajar dengan skyline Pulau Hong Kong. Untuk mendukung kenyamanan pengunjung dalam menikmati panorama skyline Pulau Hong Kong di hadapannya, tidak hanya skyline, para pengunjung dapat melihat pemandangan kapal-kapal ferry yang berlalu lalang di sepanjang Victoria Harbour. Transportasi air yang dapat kita jumpai berlalu lalang di sekitar Avenue Of Stars diantaranya Star Ferry dan ferry-ferry lainnya. Selain itu juga terdapat kapal wisata unik menyerupai Kapal Viking yang melintas dan berfungsi sebagai transportasi wisata di sepanjang Victoria Harbour.





Avenue of Stars menyediakan 11 buah kursi taman/bench di sepanjang area ini yang terletak di antara deretan pot tanaman. Pertama akan dijumpai 5 buah kursi taman/bench dengan kapasitas 4 orang di setiap kursinya yang terbuat dari perpaduan material kayu dan besi, 3 di antaranya dilengkapi dengan payung taman yang terbuat dari perpaduan material besi dan kain tebal berwarna cokelat. Sekitar 8 meter dari deretan kursi taman ini terdapat deretan 3 buah kursi taman yang sama dan dilengkapi dengan 2 buah payung taman yang sama. Dan di 8 meter selanjutnya terdapat 3 buah lagi kursi taman yang sama.

Di bagian kanan terdapat sebuah kios unik makanan cepat saji yang terbuat dari material kayu. Disusul dengan deretan milestone sebanyak 5 buah. Kelima deretan milestone ini mewakili perfilman Hong Kong pada masanya tersendiri. Pada milestone ke-3, mewakili perfilman kantonis lokal di tahun 1950-an. Pada milestone ke-4, mewakili perfilman lokal mandarin di tahun 1950-an, pada milestone ke-5 mewakili perfilman kantonis lokal di tahun 1960-an, dan seterusnya. Sedangkan pada milestone ke-7 yaitu pada masa tahun 1970-an Raymond Chow mendirikan Golden Harvest Company dan berhasil membuat Bruce Lee kembali ke Hong Kong untuk memainkan peran utama di film This Big Boss.


 Dekat dengan milestone, bentuk jalan Avenue of Stars menyiku ke kiri. Pada bagian ini terdapat jembatan kecil yang menghubungkan jalan setapak Avenue Of Stars dengan Hotel Intercontinental yang berupa paving block berwarna hijau muda yang membentuk bentukan bintang.

Pada bagian ini juga terdapat pot tanaman yang sama seperti pot tanaman menyiku di area sebelumnya, yaitu pot tanaman dengan material beton berbentuk menyiku dilapisi dinding keramik berukuran 10x10cm berwarna putih dan pitch berisi tanaman pangkas kuning, kucai, chinese jupiter, hanjuang, dan pohon palem pendek. Tidak jauh dari pot tanaman terdapat sculpture shooting set yang terbuat dari material perunggu. Sculpture ini terdiri dari patung kameraman, sutradara dan kelengkapan shooting lainnya. Pada area ini juga terdapat plakat aktor dan aktris Hong Kong yang dilengkapi dengan cetakan tangan/handprint yang berjumlah 41 buah.


ZONA 3 : 

Tidak jauh dari sculpture shooting set terdapat patung replika karakter kartun lokal, McDull yang terbuat dari material perunggu. Setelahnya, berdiri 2 milestone yang mewakili sejarah perfilman Hong Kong. Milestone ke-8 mewakili sejarah perfilman Hong Kong pada tahun 1980-an, pada tahun ini perfilman Hong Kong banyak melahirkan genre dan talenta baru, genre perfilman Hong Kong berevolusi menjadi banyak komedi dan menggunakan teknik-teknik perfilman Hollywood. Sedangkan milestone ke-9 mewakili perfilman Hong Kong di tahun 1990-an. Pada masa ini banyak aktor, aktris serta produser perfilman Hong Kong yang mulai dilirik olaeh perfilman Hollywood.


Pada area ini juga terdapat plakat aktor dan aktris Hong Kong yang dilengkapi dengan cetakan tangan/handprint yang berjumlah 33 buah, 2 di antaranya tidak dilengkapi dengan cetakan tangan/handprint. Plakat dengan handprint yang paling popular adalah atas nama aktor Jackie Chan dan Jet Li.


Berada beberapa meter setelahnya, terdapat patung replika aktor legenda perfilman Hong Kong "Bruce Lee" yang terbuat dari material perunggu. Di sisi kiri terdapat sebuah kios souvenir official Avenue of Stars dan sebuah kios unik makanan cepat saji.


Tepat di sebelah kios-kios tersebut, berdiri sebuah pilar titik akhir perjalanan Avenue of Stars, sclupture replika kamera film serta sclupture lampu-lampu tembak dan terdapat juga pot-pot tanaman yang terbuat dari beton silinder berisi tanaman yang sama seperti pot-pot sebelumnya.


Di depan pot-pot tersebut ada sebuah pilar signage berisi petunjuk arah jalan menuju AOS, star ferry, Tsim Sha Tsui Promenade, TST East Waterfront Podium Garden, TST East (Mody Rd) Bus Terminus, dan East Tsim Sha Tsui Station. Selain itu juga terdapat sebuah signage yang berisi rute Tsim Sha Tsui.


Terdapat juga sebuah toilet umum dan kafe Starbucks Coffee dan mini bar Deck ‘N Beer yang memiliki perbedaan ketinggian lantai menggunakan material kayu. Beberapa meter dari kafe dan mini bar tersebut ada sebuah jembatan yang menghubungkan antara Avenue of Stars dengan stasiun Tsim Sha Tsui di lengkapi dengan tangga, eskalator, dan lift. Dari atas jembatan ini pengunjung dapat menikmati pemandangan Avenue of Stars dan sekitarnya.


Selain itu juga terdapat Big Bus Tour yang berhenti di Halte Tsim Sha Tsui East dan terdapat juga papan petunjuk arah Avenue of Stars dan sekitarnya. Tidak jauh dari halte pengunjung dapat menemukan Tsim Sha Tsui East Waterfront Podium Garden.


Menjelang petang, jumlah pengunjung Avenue of Stars meningkat. Mayoritas pengunjung memadati area Avenue of Stars yang tepat berhadapan langsung dengan panorama skyline Pulau Hong Kong.
          Setiap harinya setelah matahari terbenam, tepatnya pukul 8 malam, skyline Pulau Hong Kong yang terkenal dengan keindahannya yang menawan akan bermandikan cahaya gemerlap. Dan Avenue of Stars menjadi titik utama untuk menyaksikan pertunjukan lampu yang dilengkapi musik tersebut selama kurang lebih 14 menit. Pertunjukan lampu yang dilengkapi musik ini sangat terkenal dengan nama “Symphony of Light”, yang menampilkan permainan cahaya dari 45 bangunan yang menonjol di kedua sisi Pelabuhan Victoria Pulau Hong Kong dan Kowloon. Pertunjukan ini menyimbolkan energi, semangat, keragaman, serta pesona Pulau Hong Kong. Untuk menyaksikan dan merasakan lebih dekat keindahan Symphony of Light pengunjung dapat memanfaatkan railing besi sebagai tempat duduk dengan memijakkan kaki pada bagian luar railing yang menyudut.


Dengan plakat penghargaan, cetakan tangan selebritis, pilar bintang deskriptif, sculpture benda-benda perfilman, patung aksi kung fu Bruce Lee dan patung perunggu karakter kartun populer McDull, Avenue of Stars mengungkapkan sisi glamor dari industri perfilman Hong Kong menandingi pesona dari Pelabuhan Victoria. Sebagai ruang terbuka publik di perkembangan kota masa kini, Avenue of Stars telah berhasil menjadi bagian dari perkembangan arsitektur modern yang memanfaatkan daerah tepian laut secara maksimal yang dapat berfungsi sebagai wadah akivitas publik modern.













Category: 0 komentar